Kamis, 29 September 2011

QR Code

QR singkatan dari Quick Response(Respon Cepat). QR code merupakan jenis dua dimensi yang dikembangkan Denso Wave dan dirilis pada tahun 1994 dengan tujuan utama menjadi simbol yang mudah ditafsirkan oleh peralatan scanner. Sebelumnya kita pernah mendengar bar code, bedanya QR code memiliki informasi dari dua arah yaitu vertikal dan horizontal sedangkan bar code hanya dalam satu arah saja. QR code memiliki kapasitas informasi yang jauh lebih besar dari bar code.


Kode 2D jenis lain telah dikembangkan. Adapun jenis lain tersebut dengan fiturnya sebagai berikut :


QR code memiliki banyak fitur yang membedakan dari kode 2D lainnya. Hal ini yang menjadi kelebihan dari QR code itu sendiri. Adapun fitur-fitur tersebut diantaranya :
1. High Capacity Encoding of Data
Jika kode bar konvensional mampu menyimpan maksimum sekitar 20 digit, QR Code mampu menangani beberapa lusin untuk informasi beberapa ratus kali lebih. QR Code mampu
menangani semua jenis data, seperti karakter numerik dan abjad, Kanji, Kana, Hiragana, simbol, biner, dan kode kontrol. Sampai 7089 karakter dapat dikodekan dalam satu simbol.

2. Small Printout Size
Informasi yang terdapat di QR code tidak hanya satu arah tetapi dua arah membuat QR code mampu meng-encoding jumlah data yang lebih singkat. Ukurannya bisa sampai sepersepuluh dari bar code.

3. Kanji and Kana Capability
Kemampuan ini yang menjadi ciri bahwa QR code dikembangkan dari Jepang. QR Code mampu pengkodean JIS Tingkat 1 dan Tingkat 2 set karakter kanji. Dalam kasus
Jepang, satu full-lebar Kana atau karakter Kanji efisien dikodekan dalam 13 bit, yang memungkinkan QR Code untuk menyimpan data lebih dari 20% dari simbol 2D lainnya.

4. Dirt and Damage Resistant
QR code sangat tahan dari kerusakan. QR Code memiliki kemampuan koreksi kesalahan. Data dapat dipulihkan bahkan jika simbol sebagian kotor atau rusak.

5. Readable from any direction in 360°
QR code mampu dibaca dari berbagai arah dengan kecepatan tinggi. QR Code mampu melakukannya melalui pola deteksi posisi yang terletak di tiga sudut simbol. Pola deteksi posisi stabil tinggi ini menjamin kecepatan membaca, menghindari efek negatif dari gangguan latar belakang.

6. Structured Append Feature
QR Code dapat dibagi menjadi beberapa daerah data. Sebaliknya, informasi yang tersimpan dalam beberapa simbol QR Code dapat direkonstruksi sebagai simbol data tunggal. Satu data simbol dapat dibagi menjadi sampai dengan 16 simbol, yang memungkinkan pencetakan dalam area yang sempit.


Implementasi QR code telah banyak dilakukan terutama di negara jepang. Di Jepang sudah banyak sekali pemanfaatan dari QR code ini. Di Indonesia pertama kali digunakan oleh Kompas. QR code dapat digunakan dalam berbagai bidang, diantaranya manufaktur, logistik dan perdagangan.
Di bidang manufaktur, misalnya di industri otomotif. Pengiriman dan penerimaan slip dikodekan dengan QR Code yang berisi data pelanggan, data pengirim, nomor produk, kuantitas, dan data lainnya. Data digunakan untuk pemesanan dan pemindaian produk.

Begitu juga pada produsen komponen elektronik, papan sirkuit elektronik dikodekan dengan QR Code yang berisi tanggal pembuatan, produksi, nomor seri, dan data lainnya. Data yang digunakan untuk pengendalian proses dan setup otomatis.

Di bidang logistik, misalnya dalam sistem Kontrol Pengiriman untuk Produk Garment untuk pengiriman tujuan, kode produk, warna, ukuran, dan data lainnya yang dikodekan ke QR Code. Data digunakan untuk kontrol pengiriman.

QR code memudahkan kita dalam beberapa hal, terbukti dari pemanfaatannya seperti contoh diatas. QR code membuat pekerjaan kita menjadi lebih efektif dan efisien.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar